Minggu, 25 November 2012

TERIMA KASIH GURU-GURU KAMI


 







 Yogyakarta, 25 November 2012 - Menangis rasanya mendengarkan alunan lagu yang dikumandangkan saat upacara perayaan Hari Guru Nasional pada tanggal 25 November 2012 :

"Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu

Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Tanpa tanda jasa..........
(Sartono)

         Yah...Himne Guru karya Bpk.Sartono yang senantiasa dikumandangkan pada perayaan hari guru, terasa menyejukkan hati para guru, laksana air putih segar yang mengalir dalam relung dada. Mungkin karena sang pengarang Bpk.Sartono benar-benar menjiwai karyanya tersebut. Karya yang keluar dari hati terdalam sang pencipta tentu akan membawa pengaruh yang besar bagi para pendengarnya. Ya....hati-hati yang dipenuhi ungkapan rasa syukur dan terimakasih kepada para guru kita, yang telah berjasa dalam sepenggal kehidupan yang kita lewati.
         Terima kasih guru-guru kami, tidak ada ungkapan yang dapat mewakili perasaan kasih kami kepada engkau, hanya doa semoga Tuhan membalas jasa-jasa guru-guru kami dengan balasan yang lebih baik....


Guru Di masa Sekarang


 "...ini salah guru....ini karena guru kurang peduli pada anak didiknya....coba kalau guru lebih perhatian....gimana sih gurunya, siswanya bawa senjata kok dibiarkan saja......"

          Inilah beberapa komentar yang sering terdengar dalam Talk Show di TV, yang tengah membahas maraknya tawuran pelajar. Tidak salah sih, tapi juga tidak sepenuhnya benar. Bagi yang berkecimpung dalam dunia pendidikan dalam tataran praktis, akan sangat paham, begitu banyak faktor yang mempengaruhi fenomena maraknya tawuran dikalangan pelajar. Sangat banyak kondisi yang sangat berpengaruh kepada pola perilaku generasi muda khusunya pelajar pada zaman sekarang ini. Jadi menyalahkan begitu saja guru-guru merupakan tindakan yang kurang bijaksana. Apalagi ketika dihubungkan dengan tunjangan profesi guru, maaf bukan tunjangan kesejahteraan guru.

 Profesi Guru
            Guru adalah sebuah profesi yang memiliki kriteria khusus, kemampuan spesifik dan tidak semua orang bisa menjadi guru. Pemberian "Tunjangan Profesi" berarti pemerintah memberikan penghargaan atas profesi guru, yang hanya bisa dimiliki oleh orang-orang tertentu yang sudah mengikuti pendidikan keprofesian menjadi guru.

           Namun jika "Tunjangan Kesejahteraan" yang diberikan oleh pemerintah, berarti pemerintah memberikan tunjangan tersebut hanya karena dasar belas kasihan saja. Memang diakui bahwa profesi guru selama ini masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat Indonesia. Guru seakan-akan menjadi profesi yang suram dan tidak menjanjikan. Guru bukan pekerjaan elite yang semua orang bisa melakukannya tanpa belajar terlebih dahulu. Yah itulah perpektif miring dan keliru yang harus dihapuskan. Lihatlah negara-negara maju, mereka bisa menjadi negara besar karena menghargai guru-guru mereka.

           Semoga guru-guru di Indonesia tetap kukuh dengan komitmen mereka, bahwa guru adalah suri tauladan yang menjadi contoh masyarakat. Guru yang dalam perpektif Jawa "di GUGU lan di TIRU".


Selamat HARI GURU.................ENGKAU PELITA DALAM KEGELAPAN.....ENGKAU LAKSANA EMBUN PENYEJUK DALAM KEHAUSAN..........JAYA GURU INDONESIA





Tidak ada komentar: